Berita Lokal

Jarate

19 Oktober 2023 11:47:20

AFK

155 Kali dibaca

Setiap malam padhang bulan jaman dulu masyarakat Desa Wates khususnya anak-anak biasa berkumpul ditempat terbuka seperti tanah lapang atau halaman rumah warga yang luas untuk bermain ‘Dolanan Jarate’. Ditentukannya waktu dolanan jarate pada malam-malam padhang bulan yaitu pada tanggal 14, 15 hingga 16 karena pada saat itu mayoritas desa di Kudus tak terkecuali Desa Wates belum teraliri jaringan listrik, tentu saja momen malam padhang bulan adalah waktu terbaik bagi anak-anak untuk berkumpul serta bermain bersama teman ditemani terangnya bulan purnama.

Jarate sendiri dimaksud adalah ajang berkumpulnya anak-anak untuk dolanan pada malam padhang bulan selepas pulang dari mengaji (sholat isya’ berjamaah) di Langgar atau Musholla. Jarate juga bisa dimaknai menikmati indahnya malam padhang bulan dengan dolanan karena malam padhang bulan adalah momentum langka yang terjadi hanya 1 hingga 4 hari dalam sebulan yaitu tanggal 14 sampai dengan 16 pada penanggalan Arab, hari-hari selain  tanggal tersebut anak-anak lebih memilih bermain dirumah karena kondisi malam yang gelap gulita. Dolanan dalam Jarate beraneka ragam, seperti Jamuran, Kendilan, Ontong-ontong Bolong, Cublak-cublak suwung dan Umpet-umpetan. Jarate biasa dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan, tidak ada perbedaan gender dalam dolanan ini, baik anak laki-laki maupun anak perempuan punya hak sama dan tidak tersekat dalam jenis kelamin apalagi strata sosial.

Yang menarik dari Jarate adalah lagu-lagu khas anak-anak, bahasa khas loghat Desa Wates yang kental selalu mengiringi dolanan ini, Sebelum permainan dimulai biasanya ada anak memanggil-manggil temannya yang masih dirumah dengan setengah berteriak untuk segera keluar bermain :

“Nelocah nelocah padhange koyok rino

Seng dolan ora ono”

Kalimat lengkapnya :

“Mrene Lho Cah-Mrene Lho cah...

Padhange Koyok rino... seng dolan ora ono”

(Mari kemari-mari kemari teman-teman, Terangnya seperti siang tapi yang bermain tidak ada)

Kemudian setelah semua anak berkumpul sembari bergandengan tangan anak-anak mulai menyanyikan lagu bersama-sama layaknya paduan suara sambil menari-nari memutar melindungi seorang anak ditengah lingkaran, lagu Lepetan :

“LEPETAN-LEPETAN isi lepet isi ketan,

Dodo-dodo mentok tali pati tibo cae,

Gemblong sak olore..

Mi..mi..dondomi klambi,

Babak mbayung leboh kangkung,

Jangan kangkung lodeh bung,

Jangan terong lodeh lompong,

Bendero-ronde onde..

Menjang temen ono joko biyak kemben

Lir kedengklek angkodem.”

Lagu lainnya yang saat ini sudah jarang atau bahkan tidak terdengar lagi adalah DEMPO SAWO LORO, lagu ini dinyanyikan sebelum anak-anak Dolanan Umpet-umpetan (Petak Umpet).

Masing-masing anak melingkar mengepalkan tangan dan ditaruh didepan. Salah satu anak memukul masing-masing tangan secara bergiliran sambil menyanyikan lagu Dempo Sawo Loro :

“DEMPO SAWO loro

Telu tiging ampat papat

Anam menedem pitu turu

Wolu metu songo lungo

Sewelas nggayung rolas lepas

Dok dingkel sobo keri nubruk ungkel”.

Tangan anak yang terakhir terpukul saat lagu berakhir akan “Dadi” atau bertugas berjaga sedangkan yang lainnya mulai ngumpet atau bersembunyi.

Ada lagu ONTHONG-ONTHONG BOLONG yang dimainkan ketika anak-anak sudah capek dolanan kejar-kejaran, dolanan yang dilakukan sambil duduk memutar dengan menumpuk tangannya yang dikepal, kemudian ada satu anak yang bernyanyi lagu Onthong-onthong Bolong :

“Onthong-Onthong Bolong

Dolelak doleti

Geni merang geni sapi

Pecaho ndokem siji”

 

Dilanjut lagu diuyahi :

“Uyah-uyah asem

Tak uyahi tak asemi

Dendeng walik ‘Grempyang’”

Secara sederhana Dolanan Jarate memiliki 3 (tiga) fungsi, Fungsi Rekreasi, Fungsi Edukasi, dan Fungsi Sosial :

  1. Fungsi dolanan Jarate adalah untuk Rekreasi atau menyenangkan hati. Dalam hal ini menjelaskan bahwa dolanan jarate menyebabkan hati riang untuk anak-anak dan keinginan untuk terus melakukannya.
  2. Fungsi dolanan Jarate adalah untuk Edukasi. Fungsi edukasi dari dolanan Jarate berhubungan dengan mempelajari hal-hal baru berkaitan dengan bentuk, warna, ukuran, dan tekstur suatu benda. Semakin besar anak mengembangkan berbagai keterampilan baru dalam permainan maka kesempatan tersebut banyak membantu pengembangan diri anak yang tidak bisa mereka peroleh melalui pembelajaran di sekolah atau dipelajari lewat buku.
  3. Fungsi dolanan Jarate adalah untuk Sosial. Bermain dengan teman sebaya membuat anak belajar bagaimana membangun suatu hubungan sosial dengan anak-anak lain yang kurang dikenalnya dan bagaimana mengatasi berbagai persoalan yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut. Melalui permainan kooperatif, misalnya anak belajar memberi dan menerima.

Dolanan Jarate dapat dilihat dari berbagai Perspektif :

  1. Dilihat dari Perspektif Agama :
  2. Mengajarkan anak-anak untuk taat kepada Allah SWT, karena dolanan Jarate wajib dimainkan anak-anak setelah selesai belajar Mengaji (Sholat Berjamaah Maghrib – Belajar Al Qur’an – Sholat Berjamaah Isya’).
  3. Mengajarkan anak-anak agar senantiasa menyambung tali silaturrohim antar teman kemudian berkembang dalam silaturrohmi sesama warga masyarakat.
  4. Mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang jujur, karena dalam Dolanan Jarate tidak ada wasit atau juri yang mengontrol dolanan sehingga anak-anak dituntut untuk berbuat jujur dan berkata benar baik terhadap diri sendiri maupun terhadap teman bermain.
  5. Dilihat dari Perspektif Budaya :
  6. Melestarikan dolanan anak tempo dulu yang menjadi warisan nenek moyang.
  7. Memperkaya khasanah budaya bangsa.
  8. Mendidik masyarakat untuk mencintai budaya sendiri.

Nuansa tempoe doeloe dengan suara riuh riang anak-anak bermain yang menendangkan lagu-lagu dolanan khas bocah ndeso serta momen para orang tua yang berkumpul bersama tetangga “jagong-jagong ngalor ngidul” sembari mengawasi anak-anaknya dolanan Jarate kini sedang dimunculkan kembali oleh Pemerintah Desa Wates melalui kegiatan rutin FESTIVAL PADHANG BULAN.

Festival Padhang Bulan yang diagendakan setiap akhir minggu (week end) pada Bulan Purnama di tempat terbuka atau Taman Desa (Ruang Terbuka Ramah Anak) adalah wujud ikhtiar Pemerintah Desa dalam “menguri-uri” atau menjaga budaya dan adat istiadat masyarakat Wates. Pemerintah Desa Wates melalui Satgas Adat Desa memfasilitasi semua hal terkait pelestarian Budaya baik dolanan anak, drama serta budaya dan adat kebiasaan warga Desa Wates dalam kegiatan Festival Padhang Bulan.

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Statistik

Agenda

Untuk sementara belum ada Data Agenda yang dapat ditampilkan

Lomba Bayi dan Balita Sehat
Waktu:03 Desember 2023 05:59:18
Lokasi:Taman Padhang Mbulan
Koordinator:Pokja IV TP. PKK

Aparatur Desa

Back Next

Komentar

Media Sosial

Peta Lokasi Kantor

Alamat:Jl. Kudus - Purwodadi Km. 07 Desa Wates RT 02 RW 02, Kec. Undaan, Kabupaten Kudus,Jawa Tengah 59372
Desa :Wates
Kecamatan:Undaan
Kabupaten:Kudus
Kodepos:59372
Telepon:
Email:desawatesundaan.kudus@gmail.com

Statistik Pengunjung

Hari ini:76
Kemarin:270
Total:43.591
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:18.223.159.195
Browser:Mozilla 5.0

APBD Desa

APBDes 2023 Pelaksanaan

PENDAPATAN

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 1,000,000Rp. 1,000,000
100%

BELANJA

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 500,000Rp. 500,000
100%

PEMBIAYAAN

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 800,000Rp. 800,000
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Aset Desa

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 1,000,000Rp. 1,000,000
100%

APBDes 2023 Pembelanjaan

BIDANG PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 500,000Rp. 500,000
100%