Munjung Wong Tuwo

03 Oktober 2023 11:01:18

AFK

192 Kali dibaca

Munjung Wong Tuwo adalah bentuk visualisasi adat istiadat masyarakat desa Wates dimana kemudian menjadi budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang. Adat istiadat yang dimaksud berupa memberikan sesuatu atau dalam istilah Wates disebut ‘Weweh’ atau ‘Munjung’ kepada orang yang lebih tua.

’Weweh’ atau ‘Munjung’ pada hakekatnya adalah sedekah, dan tidak berkonotasi memberikan sesuatu kepada dhuafa (fakir miskin), tapi ‘weweh’ atau ‘munjung’ disini dimaksudkan memberikan sesuatu atau memberikan penghormatan kepada orang yang lebih ‘dianggap’ tua.

Tradisi Munjung Wong Tuwo ini biasanya dilakukan masyarakat Wates pada hari baik seperti :

  1. Sedang ada Hajatan (Puputan, Khitanan, Menikah dll.)
  2. Ruwahan (Bulan Sya’ban)
  3. Menjelang Hari Raya Idul Fitri
  4. Pada Hari Raya Kupatan
  5. Ketika Panen

Pada hari-hari tersebut diatas masyarakat Wates melakukan Tradisi Munjung Wong Tuwo, Wong Tuwo yang dimaksud adalah :

  1. Ayah ibu kandung keatas (Mbah dan Buyut)
  2. Mertua
  3. Pakdhe dan Pak Lek
  4. Para Kyai (Ulama)
  5. Tokoh lokal (Mantan Pejabat desa seperti Petinggi, Kamituwo, Modin, Kebayan dan lain-lain.)

Pemerintah Desa Wates beserta masyarakat kemudian sepakat bahwa tradisi yang baik itu tetep dilestarikan dalam kontek kehidupan sehari-hari dan di visualisasikan dalam bentuk Kirab Budaya Munjung Wong Tuwo yang diselenggarakan bersamaan pada acara Sedekah Bumi dan Gelar Budaya.

  

- Prosesi Kirab Budaya MUNJUNG WONG TUWO merupakan ekspresi rasa syukur masyarakat atas berkah yang diperoleh dari hasil bumi atau hasil pertanian. Prosesi kirab ini digelar menjadi satu paket dalam acara Sedekah Bumi atau APITAN yang notabenenya adalah tradisi para Among Tani -

 

Kegiatan Apitan yang telah ada dan sudah menjadi ritual tahunan sejak zaman nenek moyang masyarakat Wates dan dimulai pada kisaran Tahun 1827 M, yaitu ketika Nyai Seliyah dan Ki Lengku bertemu di tepian Kali Mati (Sungai Mati) dimana dulunya adalah Kali Wulan (Sungai Wulan), kemudian mereka berdua membangun perkampungan yang sekarang ini disebut Desa Wates. Karena jasa beliau dalam memulai peradaban di Desa Wates selanjutnya beliau berdua disebut sebagai Cikal Bakal Desa Wates.

 

Rangkaian kegiatan Sedekah Bumi dan Gelar Budaya terdiri dari :

  1. Ziarah kemakam Nyai Seliyah dan Ki Lengku
  2. Santunan Yatim Piatu dan para Dluafa
  3. Tahtiman Al quran
  4. Istighosah
  5. Ngedum Berkat
  6. Kirab Budaya Munjung Wong Tuwo
  7. Pergelaran kesenian rakyat
  8. Festival Dolanan Bocah Tempo Dulu
  9. Pameran Produk Lokal.

Kirab Budaya Munjung Wong Tuwo yang diselengarakan pada setiap hari Ahad atau minggu terahir pada bulan Dzul Qo’dah atau bulan Apit dalam penanggalan jawa memiliki beberapa tujuan tertentu yang dapat dilihat dari  berbagai aspek atau dimensi sebagai berikut :

1. Dilihat dari Dimensi Agama :

  1. Mengajarkan kepada kita untuk senantiasa Birrul Walidain, karena Ridlo Allah fi Ridhil Walidain.
  2. Mengajarkan kepada kita agar senantiasa menyambung tali silaturrohmi dimulai dari internal keluarga, kemudian berkembang dalam silaturrohmi sesama warga masyarakat.
  3. Menumbuhkan gairah masyarakat untuk melakukan kebaikan yang disunnahkan oleh Rosulullah saw, salah satu diantaranya adalah bersedekah dan bersilaturrohmi.

2. Dilihat dari Dimensi Sosial :

  1. Untuk mewujudkan ukhuwah wathoniyah, mewujudkan rasa kebersamaan antar warga masyarakat, ditengah riuhnya kehidupan masyarakat yang semakin individualis, dikarenakan pada saat itu seluruh warga masyarakat berkumpul.
  2. Untuk menumbuhkan kepedulian sosial terhadap masyarakat, tumbuh rasa saling Asah, Asih dan Asuh.
  3. Mempererat hubungan antar generasi.

3. Dilihat dari Dimensi Budaya :

  1. Melestarikan tradisi tempo dulu yang menjadi warisan nenek moyang.
  2. Memperkaya khasanah budaya bangsa.
  3. Mendidik masyarakat untuk mencintai budaya sendiri.

 

4. Dilihat dari Dimensi Ekonomi

  1. Memberikan peluang kepada masyarakat untuk mempromosikan hasil usaha lokal kepada publik.
  2. Memfasilitasi pengusaha lokal dengan pasar yang lebih besar melalui Pameran Produk Lokal yang digelar bersamaan dengan kegiatan Kirab Budaya Munjung Wong Tuwo.

Prosesi Kirab Budaya Munjung Wong Tuwo menjadi peristiwa budaya yang memiliki makna mendalam, lewat kemasan Gelaran Kirab Budaya Munjung Wong Tuwo, diharapkan adat istiadat yang sudah melekat dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Desa Wates ini menjadi lebih menarik untuk diminati masyarakat serta diharapkan menjadi atraksi wisata budaya yang menarik.

Dalam Prosesi kirab Budaya Munjung Wong Tuwo divisualisasikan sebagai berikut ;

  1. Barisan Paling Depan adalah Peraga yang memvisualisasikan Pasukan Nyai Ageng Serang yang termasuk didalamnya ada Ki Lengku.
  2. Barisan dari Pasukan Tenong dan Senik yang diperagakan oleh para remaja wakil dari masing-masing RT/ RT dan Lembaga Desa berjumlah 27 (dua puluh tujuh pasang).
  3. Barisan Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta Perangkat Desa dan Istri, BPD beserta Istri, Lembaga-lembaga Desa lain non RT/ RW.
  4. Barisan dari 3 (tiga) Dusun yaitu Dusun Selatan, Dusun Utara dan Dusun Barat yang terdiri dari Pengurus RW beserta Istri, Pengurus RT beserta Istri dan warga masyarakat.
  5. Barisan dari kelompok seni dan sekolahan yang ada di Desa Wates.

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Statistik

Agenda

Untuk sementara belum ada Data Agenda yang dapat ditampilkan

Lomba Bayi dan Balita Sehat
Waktu:03 Desember 2023 05:59:18
Lokasi:Taman Padhang Mbulan
Koordinator:Pokja IV TP. PKK

Aparatur Desa

Back Next

Komentar

Media Sosial

Peta Lokasi Kantor

Alamat:Jl. Kudus - Purwodadi Km. 07 Desa Wates RT 02 RW 02, Kec. Undaan, Kabupaten Kudus,Jawa Tengah 59372
Desa :Wates
Kecamatan:Undaan
Kabupaten:Kudus
Kodepos:59372
Telepon:
Email:desawatesundaan.kudus@gmail.com

Statistik Pengunjung

Hari ini:59
Kemarin:270
Total:43.574
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:3.144.86.138
Browser:Mozilla 5.0

APBD Desa

APBDes 2023 Pelaksanaan

PENDAPATAN

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 1,000,000Rp. 1,000,000
100%

BELANJA

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 500,000Rp. 500,000
100%

PEMBIAYAAN

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 800,000Rp. 800,000
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Aset Desa

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 1,000,000Rp. 1,000,000
100%

APBDes 2023 Pembelanjaan

BIDANG PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 500,000Rp. 500,000
100%